LIGAIDOLA - Berawal dari akrab dengan tetangga kosnya, Delima (bukan nama sebenarnya) malah jadi korban pelecehan seksual.
Kepada tribunjateng.com Delima menceritakan kisah yang membuatnya ketakutan hingga kini.
"Awalnya saya memang sering ngobrol dengan TY, kamarnya tepat di depan kamar saya," tutur Delima.
Bahkan Delima mengaku kerap kali membantu TY mengerjakan tugas kantornya.
"Soalnya kan bidang kami hampir sama, kebetulan saya juga bisa bantu-bantu edit video dan berbagai hal terkait pekerjaannya."
Setelah beberapa waktu sering berinteraksi, Delima tak menaruh curiga terhadap sikap ramah TY padanya.
Berawal dari cerita horor, obrolan Delima dan TY malam itu berlanjut hingga perlakuan tak menyenangkan TY pada Delima pada Rabu dini hari.
"Jadi malam itu sehabis cerita seram, saya jadi merasa takut, TY menawarkan untuk tidur di kamarnya namun saya menolak."
Berbagai bujuk rayu dilakukan TY untuk menahan Delima tetap bersamanya, TY berhasil mengajak Delima untuk makan bersama malam itu.
"Padahal sudah hampir jam 01.00 WIB, saya juga laper tapi rasanya ngantuk, cuma ya sudah saya meng-iyakan ajakan TY untuk makan bersama."
Sepulangnya dari makan tak jauh dari area kos, sekitar pukul 02.00 WIB Delima hendak masuk ke kamarnya untuk beristirahat.
TY terus membuntuti Delima dari belakang, kemudian ia memaksa untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Dasarnya saya orangnya nggak enakan, mau maksa dia keluar juga saya nggak berdaya karena saya sudah sangat ngantuk," kisahnya.
Sambil terisak, Delima menceritakan perlakuan TY setelah berhasil masuk ke kamarnya.
"Langsung pintu kamar ditutup terus dikunci dan kuncinya disembunyikan."
Delima mengaku tak kuasa berteriak, khawatir membuat kegaduhan di lingkungan kos campur (putra-putri) yang dihuninya.
"Saya dipeluk dari belakang dan didorong ke kasur, langsung dia memaksa untuk berhubungan intim," ucapnya sambil terisak.
Delima terus menangis ketika TY berusaha mencium dan mendekapnya paksa.
"Kayak kesetanan, nggak tahu maksudnya dia gimana, saya cuma bisa menangis sambil terus menolak."
TY terus membujuk dan memaksa Delima melakukan hubungan layaknya suami istri, sambil menggerayangi tubuh Delima.
"Sampai subuh mulai terdengar, saya masih terus menangis, TY masih berada di kamar saya sambil terus memperlakukan saya demikian."
Ketika fajar mulai menyingsing, TY melepas dekapannya dari Delima yang masih menangis.
"Dia cuma bilang maaf, sambil keluar dari kamar saya, sampai pagi saya nggak bisa tidur karena ketakutan."
Hingga kini, TY masih terus berusaha mengubungi Delima lewat aplikasi perpesanan.
"Kalau ketemu saya buang muka tutup pintu kamar, pokoknya sebisa mungkin saya nggak berinteraksi sama dia."
Delima berencana untuk pindah tempat kos, namun ia masih bingung lantaran Delima baru saja membayar uang kosnya bulan itu.
"Mau pindah juga gimana, nyari kos nggak segampang itu apalagi yang bisa 24 jam, kerjaan saya soalnya nggak tentu bisa pagi bisa siang bisa malam."
Menurutnya tempat kos di kawasan Semarang Tengah tersebut memiliki lokasi yang strategis dan harga yang bersahabat.
Kini Delima hanya bisa terus dirundung ketakutan dan menghindari TY dari berbagai interaksi.
Chatnya nggak saya balas, mau blok juga nggak enak, dia terus membujuk saya dengan janji membantu saya masuk ke tempat kerjanya sekarang."
TY sempat mengungkapkan penyesalannya pada Delima dengan alasan ia sedang merasa tertekan soal pekerjaan dan urusan pribadi.
"Masa saya disuruh melupakan hal tersebut, terus dia bilang anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa, dia itu menganggap saya makhluk apa? saya juga punya perasaan," tutur Delima tersedu-sedu. (*)
0 comments:
Post a Comment